Ketika apa yang kamu rasa
Bukan lagi rasa punyamu
Apa yang kamu jaga
Diganti dengan apa yang terjaga
Kemana arah hidupmu
Bukan lagi berada dalam anganmu semata
Mana yang nyata dan mana yang fatamorgana
Melebur dalam fana
Pada saat itu kamu akan tahu
Makna sebenarnya kalimat syahadat
Rabbi, la takilni ila nafsi tharfata ‘aynin
wa ashlih li kulla sya’i
kamu adalah sujud malaikat pada Adam
aku adalah Ismail di ujung belati Ibrahim
kamu dan aku adalah kun fayakun
Menyebut nama-namaMu yang indah
dalam tetes air mataku
yang bergulir menjadi butiran tasbih
Singkapkan selubung rahasia
agar kupahami bagaimana berakhlak dalam asmaMu
Wahai Cahaya,
Engkaulah Kedamaian
Engkaulah Yang Maha Pengasih
Duh Gusti,
jadikan kami sebutir debu pada terompah Sang Nabi,
sehingga kemanapun jejak langkah Sang Nabi bergerak menebar kedamaian semesta, kami pun turut serta.
Ya Sayyidi
Ya Rasulallah
Rabbi,
engkau temukan aku jauh sebelum aku berusaha mencarimu
engkau sembunyikan aku jauh sebelum aku berusaha lari darimu
bagaimana mungkin aku bisa menghindar dari rengkuhan kasih sayangmu?
Rabbi,
aku remuk
dalam pelukmu
engkau luluh
dalam keluhku
tentang cinta, ilmu dan umat